Seseorang pernah menanyakan padaku, mengapa nama blog
yang ku buat adalah Moonlight yang
jika diartikan adalah cahaya bulan, mengapa tidak ada nama lain yang ku pakai. Awalnya
aku membuat blog ini karena tugas saat aku masih SMP atau SMA. Berawal dari
nama ku, kemudian saat SMA ku ganti nama blog ini dengan Butterfly. Butterfly hanya
blog biasa yang berisi tugas-tugas pejalaran komputer.
Akhirnya aku mempunyai laptopku sendiri, dulu aku belajar
mengetik cepat dengan mengetik berbagai cerita dari buku-buku lama. Karena cerita-ceritanya
aku ketik dengan susah payah dan hasilnya cara mengetikku menjadi lancar, aku
tidak ingin cerita cerita tersebut hanya tersimpan di laptopku yang suatu saat
akan menghilang atau terhapus. Akhirnya aku memutuskan untuk memasukkan cerita
itu dalam blog ini dan ku ubah dengan nama Moonlight.
Kembali ke pertanyaan, kenapa nama nya Moonlight? Banyak nama blog lain yang
bagus dan lebih menarik. Jadi Moonlight itu
dibuat saat aku masih SD. Bisa dikatakan aku adalah anak dari keluarga menengah
yang dipandang terhormat oleh warga desa tempat tinggalku. Nenek dan kakekku
seorang petani yang anak-anaknya bisa merantau di Sumatera dan Jawa. Ibu dan
ayahku seorang PNS, ibu ku seorang guru dan ayahku pekerja kantoran. Saat itu
kami masih tinggal di perumahan kecil di dekat sekolah yang di dalam perumahan
itu hanya ditinggali 2 keluarga guru, 1 keluarga biasa dan 1 warung. Perumahan itu
dekat dengan kebun yang seperti pegunungan.
Aku adalah anak guru dan tinggal di perumahan yang kecil,
sehari-hari aku hanya bermain dengan sahabat kecilku dari aku lahir yang dia
pun adalah anak guru juga. Ibu ku bersahabat dengan ibu sahabatku hingga
statusku sebagai orang dengan keluarga menengah, terhormat dan anak dari orang
yang berpendidikan membuatku diajuhi oleh teman-teman sebayaku. Selama SD aku
selalu mendapat peringkat satu yang membuat teman-temanku berpikir bahwa aku
mendapat peringkat karena dikelilingi oleh guru bukan karena usahaku sendiri.
Karena diajuhi oleh teman-temanku, aku pun hanya berteman
dengan 2 sahabatku yang tinggal di perumahan itu, karena mereka 1 kelas
diatasku, aku tidak mempunyai teman di kelasku. Saat istirahat pun aku bermain
dan makan di ruang guru, saat tidak sekolah aku bermain ke rumah guruku atau
kerumah nenek ku, karena menurutku percuma aku berteman dengan yang lain jika
terus diabaikan. Statusku membuat orang-orang menjauhiku, sampai akhirnya aku
di kelas 4. Nenekku meninggal karena sakit, sahabatku satu persatu meninggalkan
ku karena pindah rumah, anak dari guru tempat aku sering bermain pun
meninggalkanku karena meraih pendidikan yang lebih tinggi di pulau Jawa.
Tanpa ku sadari aku benar-benar merasa sendiri, untuk
mencari kegiatan aku pun menemani ibu ku yang saat itu menjual baju sebagai
tambahan kegiatannya atau menemani adik ibu ku yang keliling desa jualan sayur,
aku pun berjualan saat istirahat di sekolah dan jarang ke ruang guru lagi. Saat
naik kelas 5 ayahku pindah ke Provinsi Bengkulu dan sesekali pulang bersama
kakak ku yang paling tua yang bersekolah disana.
Sampai akhirnya saat kelas 6 ibu ku pun pindah ke
Bengkulu, aku tinggal serumah dengan kakekku, adik ibu ku dan kakak ku. Karena tidak
berjualan lagi aku pun mencari kegiatan lain, aku pindah-pindah tempat mengaji,
aku menekuni seni tari di desa sebelah tempatku tinggal, aku mengikuti semua
ekstrakulikuler dan semua pertandingan di sekolah dan saat itu ada beberapa
anak pindahan yang pindah ke kelasku. Mereka menerimaku apaadanya tanpa
memandang status ku. Tapi yang bersahabat denganku saat itu hanya 1 orang,
namanya Via. Via yang mengajariku menggambar, mengajakku membuat komik dan
mengajakku bermain saat aku tidak mempunyai kegiatan.
Via dan aku sering membuat komik yang berisi kegiatan
kami pada hari sebelumnya, Via membuat nama samaran Bintang sedangkan aku diberi
nama Bulan, akhirnya ada 1 buku khusus komik buatan Via dan aku yang bernama
Bintang dan Bulan. Dia sahabat terdekatku sampai akhirnya saat akan SMP aku pun
ikut orang tua ku pindah ke Bengkulu. Karena saat itu belum mengerti tentang
Hp, aku dan Via pun putus kontak, kadang kami saling mengirim surat untuk
melepas rindu, sampai akhirnya saat aku kelas 2 SMP, via tidak pernah lagi
membalas suratku.
Aku pun bertanya-tanya apakah dia pindah rumah juga atau
dia tidak ingin bersahabat denganku lagi. Ibu ku pun mendapat kabar dari
sahabatnya, guru di SD tempatku sekolah, beliau mengatakan kalau via meninggal
karena sakit. Saat itu rasanya aku ingin segera menemui nya, aku menangis
membaca suratnya yang mengatakan dia selalu sehat dan selalu menyemangatiku,
berharap aku mempunyai teman dan sahabat baru di tempatku. Dia pernah
mengatakan dia ingin membuat banyak komik dengan nama Bintang, dan dia ingin
aku untuk menjadi inspirasinya dalam membuat cerita untuk komiknya. Akhirnya sejak
saat itu aku tidak pernah membuat komik lagi tapi tergantingan dengan membuat
cerita atau novel dan akhirnya ku terbitkan di blog ku.
Untuk sahabatku Bintang, semoga kamu tetap bersinar terang, aku mempersembahkan banyak cerita untukmu bisa membuat komikmu, untukmu menggapai impianmu, dan akan selalu ku kirimkan doa ku untukmu yang jauh disana, temui aku di dalam mimpiku jika kau merindukanku, dari Sahabatmu Bulan (Moonlight) yang selalu merindukanmu.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar