Selasa, 07 April 2020

Negeri Asing Bagi-Ku


Saat akan berjuang untuk gelar sarjana, untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki ke sebuah tempat yang belum pernah ku datangi. Aku menemukan tempat yang ku pikir akan merasa nyaman disana. Sebuah kos-kosan dengan kamar yang berukuran lumayan besar untuk ku tinggali sendiri. Kos nya berbentuk rumah dengan beberapa kamar di dalamnya. Saat itu aku belum mengenal siapapun disana dan aku harus menunggu waktu test untuk bisa masuk ke kampus yang ku tuju.
Saat pertama pindah ke kos itu, aku diperkenalkan oleh pemilik kos kepada beberapa anak kos yang ada disana, salah satunya ternyata calon kakak tingkatku, dia juga kuliah mengambil kelas transfer keperawatan. Saat aku baru mendaftar, dia akan memasuki semester 3. Aku sangat senang saat itu karena kamarnya tidak berjauhan dari kamarku. Tapi, karena itu semester akhir, dia jadi sibuk dan sering ke kampus. Selain dia, aku tidak mengenal siapapun lagi disana.
Untuk memenuhi kebutuhanku, aku tidak mungkin hanya di dalam kamar tanpa mencari apa yang kubutuhkan. Akhirnya aku memutuskan untuk berkeliling agar lebih mengenal daerah tersebut. Itu pertama kalinya aku keluar kos tanpa tau arah dan tujuan. Saat keluar dari pagar kos, aku langsung bingung harus berjalan ke arah mana, karena aku buta arah. Akhirnya aku memutuskan untuk memilih jalan sebelah kiri, sesampainya di gang berikutnya aku pun bingung lagi memilih jalan, akhirnya aku memilih jalan sebelah kiri lagi, ke kiri lagi dan akhirnya munculnya di gerbang kos ku. Aku merasa pernah melewati jalan itu dan ternyata jalannya membentuk persegi dan aku hanya berputar di sekitar kos ku. Akhirnya aku mengandalkan mbah google dengan memakai maps untuk mencari tempat-tempat yang ingin ku kunjungi. Akhirnya aku sampai ke tempat pertama yang letaknya di depan kampus 2. Karena sudah sore dan takut tersesat lagi aku pun memutuskan untuk menggunakan jasa ojek online untuk mengantarku ke kos ku.
Hari-hariku berlalu seperti itu, kemana-mana aku selalu sendiri, selalu tersesat, hanya mengenal antara kampus 1 dan depan kampus 2, dan membosankan menurutku karena aku belum mempunyai teman disana. Untuk mengisi waktu luang aku hanya menonton drama, video call dengan sahabat-sahabatku, kadang mengobrol ke kamar kakak tingkatku jika dia sedang ada di kos nya, sampai akhirnya tibalah harinya untuk tes tertulis. Saat tes tertulis aku pun hanya datang ke kampus bersama kakak tingkatku karena saat itu dia juga ingin ke kampus, dia menunjukkan jalan pintas agar aku bisa sampai ke kampus lebih cepat. Setelah itu aku mengikuti ujian tertulis dan langsung pulang.
Beberapa hari kemudian hasil test tertulisnya pun diumumkan, dan aku lulus tes tertulis. Aku sangat senang sampai-sampai saat di kos aku langsung menemui kakak tingkatku dan mengatakan aku lulus tes tertulis dengan wajah gembiraku, tanpa sadar disana ada teman kakak tingkatku, dan aku merasa malu dan berpamitan untuk langsung ke kamarku. Aku pun menunggu tes selanjutnya, yaitu tes BTA (Baca Tulis Al-Quran).
Sampailah pada hari H tes BTA, dan seperti biasa aku berjalan sendirian. Saat di pinggir jalan tepatnya di bawah pohon depan kampus 1 ada seseorang yang memanggilku dan mendekatiku, dia mengatakan pernah duduk berdekatan denganku saat tes tertulis, dan dia mengajakku untuk berangkat bareng. Kami pun mulai berkenalan, sebut saja namanya Ros, dan dia adalah salah satu orang yang nantinya akan menjadi sahabatku disana. Setelah masuk gerbang kami pun mulai berkenalan dengan teman yang lainnya yang sama-sama akan mengikuti tes BTA. Saat itu aku berkenalan dengan teman-teman dari berbagai daerah. Aku berkenalan dengan seorang temen perempuan, dia memakai kacamata, dan menurutku dia cantik. Aku pun mengatakan tempat asalku, dan dia mengatakan ada seseorang dengan tempat asal sama denganku. Dia pun memperkenalkan aku dengan seseorang yang tempat asalnya sama denganku, sebut saja namanya Tias, mereka juga katanya kenal saat tes tertulis. Saat itu pun aku berpikir, Tias itu orangnya cantik, ramah, sepertinya dia anak pintar, dan sepertinya walaupun dari daerah yang sama kami tidak akan menjadi dekat, karena mungkin dia sudah membentuk gank dengan orang yang memperkenalkan aku dengan dia. Dan ternyata dia adalah orang yang nantinya akan menjadi sahabat dekatku juga.
Kami pun mencari ruangan untuk tes BTA dan akhirnya ketemu. Sambil menunggu giliran masuk aku mengobrol dengan temanku yang bernama Ros tadi. Yang masuk ke ruangan itu hanya 5 orang secara bergantian. Saat giliranku tiba aku pun masuk ke ruangan bersama 4 teman lainnya. Saat di dalam ruangan sambil menunggu giliran aku pun berkenalan dengan mereka, salah satu nya bernama Dilla, dia memakai kontak lens warna hitam kelam, aku pun hanya terfokus ke matanya karena aku jarang melihat orang memakai kontak lens warna itu. Kami pun membahas cara mengaji dan sholat yang akan di tes karena mungkin aliran kami berbeda jadi bacaannya juga ada yang sedikit berbeda, dan dia menanyakan padaku bacaan yang akan aku pakai. Akhirnya giliran kami tiba dan kami melewati tes dengan baik kemudian keluar ruangan. Sesampainya di luar ruangan aku pun yang tadinya gugup setengah mati menjadi lebih tenang. Sebelum pulang aku meminta nomor Ros untuk bisa ku hubungi lagi, dan selanjutnya kami masih harus mengikuti tes wawancara. Aku sangat senang karena sudah mempunyai teman disana.
Selanjutnya tes wawancara, aku sudah tidak sendiri lagi di kampus itu karena aku sudah berteman dengan Ros. Maklum saja karena aku introvert dan susah bergaul dengan orang baru. Setelah tes wawancara, beberapa hari kemudian diumumkan bahwa kami lulus dan mulai bisa masuk semester 1 dengan tanggal yang sudah ditentukan. Sambil menunggu waktu untuk membayar biaya kuliah, tiba juga waktunya untuk memasuki bulan Ramadhan. Dan saat itu aku sudah mengenal beberapa orang di kos, dan aku meminta mereka untuk mengajakku jika ingin pergi ke masjid. Setelah beberapa hari, aku membayar biaya kuliah dan pulang sendirian ke tempat asalku untuk sementara.
Akhirnya di negeri yang asing itu aku mulai mempunyai teman baru, Ros dan beberapa teman kos ku. Dan setelah itu, kisah baru ku akan dimulai.
Oh iya, sebenarnya nama yang ku pakai bukan nama panggilan mereka, tapi masih dalam suku kata nama mereka, jadi hanya orang yang mengenal moon yang akan tau identitas mereka ^_^

Tidak ada komentar :

Posting Komentar