Home

Minggu, 21 Mei 2017

Legenda Putri Kaguya


Putri Kaguya [かぐや姫] adalah seorang anak perempuan yang ditemukan oleh seorang kakek pengambil bambu dari dalam batang bambu yang bercahaya, tingginya cuma sekitar 9 cm tapi manis dan lucu. Anak perempuan tersebut dibawanya pulang dan dibesarkannya seperti anak sendiri. Sejak itu, setiap hari kakek selalu menemukan emas dari dalam batang bambu. Dalam 3 bulan, anak perempuan ini tumbuh menjadi seorang putri yang sangat cantik.
Berita kecantikan Putri Kaguya tersebar ke seluruh negeri. Banyak pria yang datang untuk melamarnya, tapi ditolak. Walaupun demikian para pria terus saja berdatangan, hingga akhirnya tersisa 5 orang. Sang kakek pun terpaksa membujuknya, Kaguya tidak mampu menolak, namun ia memberi syarat: Ia akan menikah dengan pria yang mampu membawa barang yang ia sebutkan : mangkuk suci Buddha, dahan pohon permata dari pulau Penglai, kulit tikus api dari Cina, mutiara berwarna dari leher naga, dan kulit kerang bercahaya milik burung walet.
Pelamar pertama kembali membawa mangkuk biasa, pelamar kedua membawa barang palsu buatan pengrajin, pelamar ketiga membawa kulit tikus biasa yang mudah terbakar, semua ditolaknya karena palsu. Pelamar keempat menyerah akibat dihantam badai di perjalanan, sedangkan pelamar kelima tewas akibat patah pinggang.
Berita kegagalan para pelamar dan kecantikan Putri Kaguya ini terdengar sampai pada kaisar Jepang, Mikado, yang jadi ingin bertemu dan akhirnya jatuh cinta pada Putri Kaguya. Kakek Pengambil Bambu membujuk Putri Kaguya agar mau menikah dengan Kaisar, tapi Putri Kaguya tetap menolak dengan berbagai alasan. Walaupun demikian, setelahnya, Putri Kaguya tetap berkomunikasi dengan sang Kaisar lewat puisi-puisi dari waktu ke waktu.
Setiap musim gugur tiba, ketika Putri Kaguya melihat bulan purnama, air matanya selalu menetes. Setiap kali ditanya oleh orang tua angkatnya, ia selalu diam seribu bahasa. Sampai pada suatu ketika, karena tidak tahan lagi, ia memberi tahu mereka yang sebenarnya bahwa ia bukan berasal dari dunia ini. Ia berasal dari bulan, dan walaupun ia sangat mencintai semua yang ada di bumi, pada saatnya nanti, ia harus segera kembali ke rumahnya di bulan. Ia kemudian menulis surat terakhirnya kepada Kaisar yang menceritakan identitasnya, bersama dengan surat itu disertakan beberapa tetes obat untuk hidup kekal sebagai tanda perpisahan.
Ketika saatnya tiba, Putri Kaguya diangkat kembali ke Tsukii-no-Miyako. Kaisar sangat sedih kehilangan orang yang dicintai sekaligus sahabatnya, ia kemudian meminta para pengawalnya untuk membawa surat balasannya ke gunung yang dipercaya paling dekat jaraknya dengan langit, yaitu gunung di Propinsi Suruga. Pengawal itu diperintahkan untuk membakar surat Kaisar setibanya disana agar pesannya sampai pada Putri Kaguya. Mereka juga diperintahkan untuk membakar obat untuk hidup kekal disana, sebab Kaisar tidak menghendaki hidup abadi tanpa melihat atau bersama Putri Kaguya.
Gunung tempat surat dan obat ini dibakar kemudian disebut 'Fushi no Yama', [Fushi atau Fuji berarti kekal, kemudian menjadi nama gunung tersebut, Gunung Fuji [Mount Fuji]. Dikatakan juga bahwa kanji dari kata gunung, 富士山, secara harafiah berarti 'gunung yang dipenuhi tentara', menunjuk pada para tentara yang mengemban titah Kaisar. Diceritakan bahwa asap dari pembakaran surat dan obat ini kadang masih terlihat di puncak Gunung Fuji. [Pada jaman dahulu, Gunung Fuji adalah gunung berapi yang aktif, lebih aktif daripada sekarang].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar