Pada zaman dahulu, nan jauh di sana
tersebutlah sebuah negeri yang elok permai. Alkisah rakyat negeri itu tengah
dilanda kesusahan. Ada seekor burung raksasa pemakan manusia datang ke negeri
itu. Telah banyak anak negeri yang dimakan burung buas itu. Baginda raja pun
gundah. Telah banyak hulubalang perkasa mencoba melawan burung itu. Namun tak
satu pun hulubalang itu yang kembali dengan selamat.
Hatta datanglah
tiga hewan menghadap baginda raja. Mereka adalah anjing belang nyungcang, tikus
jinada putih dan kucing candramawat. Ketiganya menyediakan diri untuk melawan
burung raksasa itu. "Hai kalian bertiga", sabda baginda raja,
"pekerjaan ini teramat sukarnya." "Dengan titah telapak duli
paduka, kami akan melaksanakan", sembah kucing candramawat. "Baiklah
jika demikian. Apabila kalian berhasil maka aku akan memberi hadiah bagi
kalian. Sekarang berangkatlah." "Daulat Tuanku", sembah
ketiganya, "Titah duli sah alam hamba junjung tinggi."
Berangkatlah
ketiga hewan gagah berani itu. Malam hari mereka tiba di bawah sarang burung
buas itu. Ketiganya pun mengatur siasat. Menjelang dini hari si tikus jinada
putih memanjat ke sarang burung itu. Lalu diam-diam tikus itu menyusup ke balik
bulu-bulu sayap burung itu hingga putus. Baginya saat burung raksasa itu bangun
perutnya terasa lapar. Burung itu pun bangkit untuk terbang. Namun saat
mengepakkan sayapnya hanya sebelah saja yang terkepak. Sayap sebelah lagi
uratnya telah terputus, maka jatuhlah burung itu.
Anjing belang
nyungcang segera memburu ke tempat jatuhnya burung itu, ia lalu menyalak.
Kucing candramawat segera datang, ia menggigit leher burung raksasa itu sampai
mati. Suka citalah seluruh rakyat negeri itu. Kini burung pembawa malapetaka
telah mati. Baginda raja memberi hadiah bagi ketiga hewan itu. Si kucing
candramawat diizinkan tinggal di dalam dapur manusia dan makan makanan enak
yang ada di dapur. Anjing belang nyungcang dijadikan penjaga rumah dan selalu
diberi makanan, sedang si tikus jinada putih diizinkan tinggal di sawah dan
makan padi yang ada.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar