Kamis, 13 Oktober 2016

Asal Mula Monyet

Menurut cerita, ada seorang raja dan permaisuri. Mereka hidup di daerah Mindanao, Filipina. Si Raja amat kejam. Dan si Permaisuri amat serakah. Mereka tidak disukai oleh rakyat. Raja membebani rakyat dengan pajak yang sangat besar, dan hasilnya diberikan kepada Permaisuri. Permaisuri membeli makanan, anggur, pakaian yang mahal-mahal dan menumpuknya di istana.
Suatu ketika, Raja mengadakan pesta di taman istana. Enam buah meja diletakkan di bawah beberapa pohon. Tamu-tamu berdatangan. Setiap orang menikmati hidangan dengan riang gembira. Tiba-tiba seorang nenek tua muncul. Tak ada yang tahu dari mana dia datang. Dia menghampiri setiap meja dan meminta makanan. Raja memerintahkan tamu-tamunya mengusir si Nenek Tua.
“Yang Mulia, kasihanilah hamba. Hamba sudah tua. Hamba belum makan apa-apa dari kemarin. Berilah sedikit makanan kepada hamba.” Permaisuri yang duduk di samping Raja menjadi marah. “Pergi kau, Nenek Tua!” hardiknya. “Siapa yang menyuruhmu kemari? Pesta ini hanya untuk orang-orang kaya dan penting saja.” Raja tertawa. Dipukulnya meja dengan sendok. “Cepat usir dia!” suruhnya.
Setiap orang memukul Nenek dengan sendok. Mereka mengusirnya ke luar taman. Mendadak halilintar bergemuruh keras sekali dan sebuah cahaya bersinar dengan terangnya. Si Nenek Tua berubah menjadi seorang gadis yang cantik. “Kalian sungguh tidak berperikemanusiaan,” ucapnya, “Kalian sungguh kejam. Tak seorang pun yang mau menolongku. Kalian harus dihukum. Kalian semua akan kuubah menjadi monyet.”
Dia menepukkan tangannya. Seketika sendok-sendok berubah menjadi ekor. Setiap ekor menempel pada bagian belakang setiap orang. Pakaian indah yang mereka kenakan berubah menjadi bulu-bulu yang panjang. Jemari tangan dan kaki mereka menjadi lebih panjang. Ketika mereka mencoba bicara, suara-suara yang keluar seperti suara monyet.

Mereka berlari ke istana. Tetapi para penjaga mengusir mereka dan melempari mereka dengan batu. “Pergi kalian !” Ini adalah istana Raja.”Karena mereka tidak tahu harus kemana, mereka pun bersembunyi di hutan dan bukit-bukit. Dan sampai sekarang mereka hidup di sana.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar