Sabtu, 26 November 2016

Subtitle Indonesia AKB48 Team A 5th Stage – Renai kinshi jourei

Moon akan berbagi subtitle lagi, moon ingatkan lagi ya, karena semua koleksi moon resolusinya rata-rata 480p jadi sesuaikan aja ya bagi yang mau download,,
Hasil gambar untuk cover album akb48 stage team a stage 5 Hasil gambar untuk cover album akb48 stage team a stage 5
Kali ini moon berbagi subtitle stage dari Team A yang dilambangkan dengan warna pink dan dengan image sebagai seorang sosok idol yang sempurna.
Stage ini adalah stage kelima Team A dengan nama stage “Renai kinshi jourei”. Pertunjukan pertama stage ini dimulai dari 19.10.2008 sampai 27.05.2010 di Stage AKB48 yang terletak di Akihabara. Stage “Renai kinshi jourei” merupakan stage original milik Team A yang ke-lima.
Saat stage “Renai kinshi jourei”, member generasi pertama sudah banyak yang lulus dan digantikan oleh generasi selanjutnya, yang tersisa dari generasi pertama tinggal 8 orang yaitu Tomomi Itano, Mai Oshima, Nozomi Kawasaki, Haruna Kojima, Yukari Sato, Takahashi Minami, Maeda Atsuko dan Minami Minegishi, serta generasi 1,5 yaitu Shinoda Mariko. Di stage ini terdapat lagu “AKB Sanjou!” yang menceritakan tentang kedatangan AKB48 yang mengingatkan masa-masa suram AKB dulu tetapi tetap semangat sampai saat ini.

Untuk mendownload subtitle AKB48 Team A 5th Stage – Renai kinshi jourei ini silahkan dengan mengklik download di bawah ini.



Mohon jangan mengatasnamakan atau mengganti nama hak ciptanya ya, karena moon susah bikin subtitlenya, jadi mohon hargai hasil kerja keras moon ya ^_^ arigatou...

Sabtu, 12 November 2016

Subtitle Indonesia AKB48 Team K 4th Stage – Saishuu Bell ga naru

Moon akan berbagi subtitle lagi, moon ingatkan lagi ya, karena semua koleksi moon resolusinya rata-rata 480p jadi sesuaikan aja ya bagi yang mau download,,
Hasil gambar untuk cover album akb48 stage team k stage 4
Kali ini moon berbagi subtitle stage dari Team K yang dilambangkan dengan warna hijau dan dengan image sebagai team yang paling energik dan powerfull yang tampil dengan selalu mengandalkan gerakan koreografi yang penuh semangat.
Stage ini adalah stage keempat Team K dengan nama stage “Saishuu Bell ga naru”. Pertunjukan pertama stage ini dimulai dari 31.05.2008 sampai 04.04.2009 di Stage AKB48 yang terletak di Akihabara. Stage “Saishuu Bell ga naru” merupakan stage original milik Team K yang ketiga.
Saat stage “Saishuu Bell ga naru” pertama kali dimulai, dalam member Team K sudah terdapat beberapa member dari generasi yang bukan generasi dua, yang berarti sudah banyak member generasi kedua yang lulus dan member yang sekarang sudah mengalami resuffle member. Dalam stage ini terdapat lagu yang berjudul “16nin shimai no uta” atau lagu 16 bersaudara yang menceritakan tentang keunikan, kelebihan atau kejelekan member utama di Team K yang diurutkan berdasarkan umur mereka. Ada juga lagu yang berjudul “Sasae” yang merupakan lagu sejarah generasi kedua.

Untuk mendownload subtitle AKB48 Team K 4th Stage – Saishuu Bell ga naru ini silahkan dengan mengklik download di bawah ini.



Mohon jangan mengatasnamakan atau mengganti nama hak ciptanya ya, karena moon susah bikin subtitlenya, jadi mohon hargai hasil kerja keras moon ya ^_^ arigatou...

Kamis, 03 November 2016

Batu Dari Si Pendongeng

Dulu sekali, di jaman kerajaan, istana, monster, naga dan cincin ajaib, hidup seorang laki-laki tua yang pekerjaannya bercerita kepada tua muda, cerita dongeng tentang apa saja. Si pendongeng berkelana dari desa ke desa dengan tas kulit di bahunya. Ia akan bercerita dengan imbalan makanan hangat dan tempat untuk tidur. Setiap dongeng ia ceritakan dengan sepenuh hati. Memang dongeng itu harus diceritakan, karena kalau tidak dongeng itu akan hilang bersama debu-debu.
Di sebuah desa, penduduknya begitu bersemangat menyambut kedatangan si pendongeng. Pak walikota telah membuka balai desa dan mengumumkan digelarnya pesta desa. Semua orang datang ke pesta itu untuk makan, minum, dan tentunya mendengar cerita si pendongeng. Diantara mereka, ada seorang gadis muda, gadis dari peternakan. Ia sibuk mengumpulkan makanan di celemek yang dipakainya. Makanan itu untuk kakaknya, yang sedang berbaring sakit di rumah. Gadis itu dan kakaknya tinggal berdua saja.
Ketika si pendongeng memasuki balai desa, semua orang bersorak gembira. “Ayo, pendongeng, berceritalah!” pendongeng itu tersenyum. Meletakkan tas kulitnya di atas meja. Ia buka perlahan-lahan, terlihat banyak batu cantik di dalamnya. Ia lalu mengambil sebuah batu ungu. Si pendongeng mendekap batu tersebut di dadanya. Ia pun mulai bercerita,
Pendongeng : Pada suatu hari, di sebuah hutan, seekor rubah bertemu dengan seekor beruang. Rubah tak pernah melihat beruang seperti itu, karena beruang ini terlihat begitu gembira. Wajahnya cerah sekali…
Penduduk desa terus mendengarkan dengan seksama. Ketika dongeng itu selesai, mereka meminta diceritakan satu dongeng lagi. Kali ini mereka meminta dongeng tentang cinta.
Pendongeng : Di sebuah kerajaan yang jauh sekali, tinggal tiga gadis bersaudara. Ketiganya memiliki kegemaran yang berbeda-beda. Yang sulung sangat gemar berkebun. Di halaman rumah mereka, bunga-bungaan tumbuh dengan indahnya…
Ketika ia bercerita, mata semua yang mendengarkan berkaca-kaca karena haru. Hanya satu orang yang tidak tersentuh dengan cerita itu. Yaitu seorang pencuri yang mengincar batu-batuan milik si pendongeng. Ia berhasil mengambil beberapa buah batu dan menyimpannya di kantong. Namun, ketika hendak dijual, batu-batu itu berubah menjadi batu biasa..
Pendongeng : Itu adalah batu cerita. Tidak bisa dijual. Tanpa sebuah cerita, itu hanya menjadi sebuah batu biasa...
Pendongeng bersiap-siap untuk bercerita lagi. Kali ini dongeng tentang harapan.
Pendongeng : Pada suatu masa, di suatu tempat, tinggalah seorang gadis desa. Walaupuan tidak dandan, ia cantik sekali. Gadis itu rajin bekerja membantu orangtuanya…
Ketika dongeng itu selesai, gadis peternakan mendekati si pendongeng. Ia minta si pendongeng bercerita untuk kakaknya yang sakit. Pendongeng itu diam sejenak lalu berkata : “Kamu saja yang bercerita. Pasti sama bagusnya dengan aku.”
Ia lalu memberikan sebuah batu biasa kepada gadis itu. Dengan senang hati, gadis itu pulang ke rumahnya. Kakaknya sedang berbaring lemah di tempat tidur. Ia lalu menceritakan kembali cerita si pendongeng, sambil menggenggam batu tadi. Ketika dongengnya selesai, wajah kakaknya terlihat lebih cerah.

Setiap malam, gadis itu menceritakan dongeng kepada kakaknya. Dan setiap hari pula, keadaan kakaknya membaik, hingga akhirnya sembuh. Ketika matahari pagi muncul, sinarnya menyinari keduanya yang tertidur lelap. Dan di tangan si gadis peternakan, terdapat sebuah batu cantik, batu emas.